Tak mengherankan jika air sangat penting bagi kulit. Berkurangnya jumlah komponen tersebut menyebabkan kulit mengalami dehidrasi sehingga kulit tampak kering dan kasar. Akibatnya penampilan jadi tampak menua.
Penyebab dehidrasi pada kulit bisa dipicu berbagai faktor, mulai dari pengaruh cuaca, pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang minum, terpapar pendingin ruangan, diet ketat, sampai faktor usia.
"Orang yang sering diet biasanya kulitnya kering karena lipid barier atau perekat sel-sel kulit yang berasal dari lemak berkurang," kata dr.Amaranila Lalita Drijono Sp.KK atau akrab disapa dr.Nila, dalam acara talkshow mengenai Teknologi Terbaru Kelembaban Kulit 24 Jam Non-stop di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dokter Nila menekankan bahwa kulit merupakan cerminan kadar air dalam tubuh. Meski begitu, lanjutnya, terkadang ada orang yang sudah cukup mengonsumsi cairan tetapi kulitnya tetap kering.
"Ini jadi pertanda ada sistem yang tidak jalan atau karena aquaporin dalam tubuhnya berkurang jumlahnya sehingga kemampuan kulitnya untuk menahan air menurun," kata dermatologist dari Rumah Puan dan Perempuan Clinic ini.
Aquaporin, menurut dr.Grace Judio-Kahl, pengajar biologi fisiologi tubuh dari Shape Up Indonesia, adalah "pintu" khusus untuk air sehingga molekul air bebas mengalir ke dalam atau keluar sel. Pintu ini diperlukan karena air tidak bisa keluar atau masuk sel secara sembarangan.
"Makin besar kadar air dalam suatu organ, makin banyak jumlah aquaporinnya. Misalnya saja di ginjal yang kadar airnya sampai 82 persen. Sementara itu di kulit kadar airnya hanya 72 persen," katanya.
Dokter Grace menjelaskan bahwa makin banyak jumlah aquaporin, makin lembab kondisi organ tersebut. "Di kulit yang kadar airnya tidak terlalu banyak aquaporin ini bisa distimulasi agar bekerja optimal untuk menjaga kelembaban kulit," imbuhnya.
Ditambahkan oleh dr.Nila, selain memfasilitasi transportasi air di antara sel aquaporin juga mengatur transportasi zat glycerol dan nutrisi lain yang dibutuhkan kulit. "Glycerol ini akan meningkatkan kemampuan kulit menahan air dan melembabkan," ujarnya.
Cerdas pilih pelembab
Menggunakan pelembab kulit, menurut dr.Nila adalah bagian perawatan dasar kecantikan. Percayalah, rutin mengoleskan pelembab, baik pada wajah dan tubuh, akan dirasakan manfaatnya hingga belasan tahun kemudian. Kulit akan lebih kenyal dan bersinar.
Meski begitu sebaiknya jangan asal memilih pelembab. "Kulit orang Indonesia umumnya gampang teriritasi. Karena itu pilih produk yang tidak bersifat iritan. Tandanya adalah kita tidak perlu berulang-ulang mengoleskan pelembab tapi kulit sudah terasa kenyal," katanya.
Salah satu produk pelembab yang baru diperkenalkan adalah Nivea dengan Hydra IQ yang mengandung bahan aktif yang berfungsi mengatur kelembaban kulit dalam kondisi ekstrem. "Hydra IQ ini menstimulasi supaya aquaporin bekerja lebih efektif sehingga tercipta kanal-kanal air agar distribusi air lebih merata sehingga kulit tidak mudah kering," ungkap Ika Paramita, grup brand manager Nivea.
Ika menjelaskan, teknologi hydra IQ sendiri tercipta berkat penemuan aquaporin oleh Peter Agre, ahli biologi molekuler yang juga mendapat Nobel tahun 2003 berkat risetnya. "Teknologi ini memungkinkan kelembaban kulit bertahan selama 24 jam," urainya.
Tentu saja untuk mendapatkan kulit yang sehat kita juga perlu mengimbanginya dengan pola hidup yang sehat. Mulailah dengan mengonsumsi cukup air setiap hari sesuai aktivitas. Selain itu konsumsi minimal 19 porsi buah dalam seminggu. Pilihalah buah yang mengandung vitamin A dan berkadar air 80 persen seperti pepaya atau anggur.
Penelitian menunjukkan zat resveratrol pada kulit anggur membantu proses peremajaan sel-sel kulit mati secara maksimal. Sementara itu kandungan endungeoned pycnogenol pada biji anggur juga baik untuk elastisitas kulit.
"Jangan lupakan olahraga karena aktivitas ini bisa merangsang pembentukan hormon pertumbuhan dan juga kolagen," kata dr.Grace.