Sebagai wanita yang biasa sibuk bekerja dan tiba-tiba langsung stop beraktivitas awalnya memang menjenuhkan. Tapi kembali saya berfikir bahwa pekerjaan saya yang baru saat ini menjadi ibu rumah tangga ternyata tak bisa sesederhana yang dibayangkan. Beban tanggungjawabnya lebih besar ketimbang pekerjaan kantor. Pasalnya, jam kerja ibu rumah tangga adalah sepanjang hari tidak terbatas waktu.
Nah, disaat-saat hecticnya mengerjakan pekerjaan rumah inilah saya selalu menemukan hal-hal yang membuat saya menjadi bangga dengan profesi baru ibu rumah tangga. Kala si kecil rewel padahal saya harus masak dan mengerjakan yang lain wah ini sebuah tantangan buat saya. Apalagi saat ia mulai tumbuh gigi atau sakit sebagai ibu saya merasa lagi-lagi tertantang untuk menenangkan si kecil, meringankan sakitnya dengan cara tradisional atau yang paling menegangkan saat sikecil tiba-tiba menangis tengah malam dan tak tahu penyebab tangisnya. Nah, hal-hal seperti inilah yang tak pernah tertebak sebelumnya dan insting ibu yang sudah di berikan Allah SWT spontan selalu keluar dengan sendirinya dan mengarahkan pada sebuah solusi untuk si kecil.
Melihat tumbuh kembangnya, mengarahkannya menjadi anak yang sholeh dan cerdas, memberinya kebahagiaan agar pertumbuhannya baik. wah banyak banget deh yang bisa dilakukan ibu. Menurut saya, baik-buruknya akhlak seorang anak tergantung pada didikan kedua orang tuanya dirumah. Sementara Bapak sibuk dikantor maka ibulah yang menjadi supervisor utama dalam pembentukan akhlak seorang anak.
dibalik kesuksesan anak dan suami ada seorang wanita hebat yakni ibu/istri.
Subhannallah Indahnya menjadi Ibu rumah Tangga.
Jadi jangan pernah malu menjadi ibu rumah tangga.
Karena bukan gaji rupiah yang akan diterima melainkan juga limpahan pahala atas semua kebaikan yang ibu lakukan untuk keluarga.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita semua kesempatan menjadi ibu rumah tangga yang sholeha, sehat dan kuat untuk menididik anak-anak dan membangun keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Amin